DECEMBER 9, 2022
News

Inilah Alasan Poltracking Indonesia Binaan Hanta Yuda yang Pilih Keluar dari Persepi Usai Kena Sanksi

image
Ilustrasi Survei (NU Online/Freepik)

Masduri Amrawi juga menjelaskan, sejak awal Poltracking Indonesia telah menyerahkan 2.000 data yang diolah pada survei Pilkada Jakarta. 

Lalu, kata dia, Dewan Etik, meminta raw data dari dashboard, data lalu kirimkan pada tanggal 3 November 2024.

Masduri Amrawi memastikan tidak ada perbedaan antara dua data yang telah dikirim tersebut.

Baca Juga: Forum Kreator Era AI Gelar Lomba Melukis Keindahan Alam 3 Pulau dengan Bantuan Kecerdasan Buatan

"Dewan etik merasa tidak bisa memverifikasi data Poltracking, padahal jelas, kami sudah menyerahkan seluruh data yang diminta dan memberikan penjelasan secara detail. Raw data sudah dikirimkan. Hanya dewan etik meminta raw data dari dashboard supaya dapat dibandingkan dengan data yang sudah dikirimkan sejak awal. Itu sudah kami serahkan semua," ungkapnya.

“Kami sudah mengirimkan pada tanggal 31 Oktober 2024. Tidak ada permintaan secara spesifik mengenai lampiran raw data dari dashboard,” ujar Masduri Amrawi melanjutkan.

Masduri Amrawi juga mengatakan bahwa Poltracking Indonesia telah memenuhi semua permintaan dan undangan Persepi, di antaranya menghadiri dua kali undangan dari Persepi yang digelar di Hotel Aston Priority Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel).

Baca Juga: Satrio Arismunandar di SATUPENA, Sitor Situmorang Dianggap Menghadirkan Kebaruan Dalam Puisi Indonesia

Berkaitan dengan itu, dirinya membeberkan bahwa pada pertemuan pertama yang berlangsung pada 28 Oktober 2024 lalu, hanya ada satu dari dua Anggota Dewan Etik.

Kendati hanya dihadiri oleh satu Anggota Dewan Etik namun, pertemuan tetap berlangsung. Kemudian, lanjutnya, pada pertengahan kedua yakni Sabtu, 2 November 2024 Poltracking Indonesia diminta hadir kembali.

Namun kali ini secara mendadak, tanpa undangan resmi. Poltracking diminta untuk memberikan keterangan lanjutan melalui zoom meeting dengan dewan etik pada hari yang sama. 

Baca Juga: Inilah Kata LSI Denny JA Mengenai Popularitas Prabowo Subianto

"Sidang berakhir agak bersitegang, karena perbedaan cara pandang mengenai penggantian PSU dan usaha peneliti lapangan kami mendapatkan data jumlah RT dan KK," ungkapnya.

Halaman:
Sumber: kiriman

Berita Terkait